Aku hanya ingin setia
Aku tak mampu menyakitimu
Aku tak sanggup untuk menduakanmu
Aku hanya ingin setia..... pada bb
Tapi kini kau pergi
Kau sakit karena aku
Kau harus dirawat di UGD
Jika tidak kau akan menutup usia
Oh bb smartphoneku
Mungkin pembaca yang mulia bertanya-tanya, mengapa lirik
lagunya mirip lagu armada yang berjudul ku ingin setia tetapi lirik berikutnya
berbeda dengan lirik aslinya. Ya, inilah perasaanku saat ini. Merasa bersalah,
menyesal dan tak ingin dia pergi. Dia? Ya dia, dia blackberry smartphone ku.
Sejak dahulu kurang lebih 2 tahun yang lalu, aku memiliki bb
ini. Dan aku tidak pernah berpindah hati kepada android ataupun smartphone
lain. Aku hanya memiliki bb ini dan 1 hp jadul untuk sekedar sms. Aku tidak
pernah ingin memiliki android meskipun saat ini android sudah dilengkapi
aplikasi bbm. Menurutku itu tak adil, bbm seharusnya hanya dimiliki bb
smartphone bukan android. Namanya saja bbm (blackberry massanger) bukan android
massanger. Ah sudahlah!
Saat ini blackberry smartphone ku sedang sakit. Ya, dia
harus segera dirawat, kalau tidak dia akan menutup usia, itu sih menurut mamang
konternya. Tapi aku tidak punya cukup biaya untuk merawatnya. Ini semua salahku
yang tidak merawatnya saat dia masih sehat.
Pembaca sekalian harus ingat bahwa smartpone dan kekasih
sungguhan itu harus dirawat dengan baik. Kalau tidak, dia akan meninggalkan
kita. Ya, seperti aku saat ini yang sedang ditinggal dia bb ku. Jangan
sekali-kali membuat dia marah, lalu setelah dia marah kita meninggalkan dia
berharap marahnya akan reda dengan sendirinya setelah kita tinggalkan. Sebagian
kecil memang ada yang beranggapan seperti itu dan melakukan hal seperti itu
adalah hal yang benar. Tetapi pada umumnya mereka tidak suka bila sedang marah
lalu kita tinggal pergi. Hal ini justru membuat kekasih kita pergi meninggalkan
kita. Hal ini sama dengan smartphone, jangan terlalu sering dipakai yang
menyebabkan smartphone menjadi panas dan setelah panas jangan tiba-tiba
mencabut baterainya dan meninggalkannya berharap agar segera dingin dengan
sendirinya. Hal ini akan membuat smartphone cepat rusak dan akhirnya sakit dan
menutup usia.
Rawatlah kekasih dan smartphone kita sebaik-baiknya. Seperti
misalnya apabila kekasih kita sedang marah, ajaklah bicara apa yang sedang
dipermasalahkan. Jika dia sedang menjadi api (marah) biarkanlah kita menjadi
air ataupun saljunya. Tapi bila dia ingin kita pergi meninggalkannya, yasudah
tinggalin aja. (haha). Tapi kalau smartphone kita sedang dalam keadaan marah
(baterainya panas) janganlah diajak bicara, nanti dikira sudah tidak waras
(hihi), biarkanlah dia sampai baterainya menjadi dingin lagi, kalau perlu
tempelkan pada bagian tubuh kita yang dingin agar kalor segera berpindah.
Cerita ini ditulis hanya untuk menjadi pembelajaran saja,
agar kita merawat segala apapun yang kita punya agar kita tidak kehilangannya.
Kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga, sungguh
berat hati rasa kehilangan dia, sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia (loh kok
jadi nyanyi dangdut). Iya benar, kalau sudah pergi aku baru merasakan, setelah
dia pergi apalagi yang harus aku genggam saat aku terbangun dari tidur, apalagi
yang aku genggam saat aku ingin tidur, apalagi yang aku genggam saat aku ingin
bepergian. Sungguh sedih dan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar