Selasa, 18 November 2014
Kamis, 13 November 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PEMBUATAN LARUTAN
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PEMBUATAN
LARUTAN
Dosen
Pengampu : Dr. Kartimi, M.Pd

Oleh
:
Nama
: SITI AZIZAH
Nim
: 1413162042
Kelas
: Biologi A
Kelompok
: 6
Asisten
Praktikum : Diana Yulianti,
Rina Rahmawati
LABORATORIUM
BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2013
Pembuatan Larutan
A. Tujuan
1. Untuk
mengetahui cara membuat larutan
2. Dapat mempraktekan cara pembuatan larutan
3. Dapat
menghitung konsentrasi larutan
B. Dasar
Teori
Suatu
larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat
atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat
berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tak
dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop
optis sekalipun. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat
dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah.
Lazimnya
salah satu komponen (penyusunnya) larutan semacam itu adalah suatu cairan
sebelum campuran itu dibuat. Cairan ini disebut medium pelarut atau solvent. Komponen
lain, yang dapat berbentuk cairan, gas, atau padat dibayangkan sebagai terlarut
ke dalam komponen pertama. Zat yang terlarut disebut zat terlarut atau solute. Biasanya
komponen yang jumlahnya terbanyak yang dianggap sebagai pelarut. Akan tetapi,
jika menyangkut air dan larutannya berbentuk cair, maka air yang dianggap
sebagai pelarut. (keenan, dkk, 1996 : 372)
Apabila kita mencampurkan gula dengan air kemudian
diaduk, ternyata gula larut, maka diperolehlah larutan gula. Dalam larutan itu
kita tidak dapat lagi membedakan
partikel gula dari air walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu,
larutan didefinisikan sebagai campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat
seperti yang sudah dituliskan pada penjelasan pertama. (michael, 1998 : 93)
a. Kemolaran
Kemolaran
merupakan konsentrasi yang paling umum digunakan dalam laboratorium, karena
memudahkan kita untuk mereaksikan sejumlah tertentu zat terlarut dengan jalan
mengukur volume larutannya. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
satu liter larutan. Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut
dibagi dengan jumlah liter (V) larutan.

V
Maka, n = M X V
Dengan, n = jumlah mol zat terlarut
V = volume larutan
M = kemolaran.
b. Pengenceran
Konsentrasi
larutan dapat diperkecil dengan jalan menambahkan zat pelarut, dan sebaliknya.
Pada pengenceran, volume, dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat
terlarut tidak berubah. Oleh karena itu, pada pengenceran berlaku rumus :
V1M1 = V2M2
Dengan, V1 = volume larutan mula-mula
M1 = kemolaran mula-mula
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M2 = kemolaran larutan setelah
pengenceran
(michael, 1998 : 97-99)
C. Alat
dan Bahan
1. Alat
:
a. Gelas
kimia (uk.100mL)
b. Labu
volumetrik
c. Pipet
tetes
d. Gelas
ukur
e. Corong
kaca
f. Kaca
arloji
g. Neraca
digital
h. Pengaduk
2. Bahan
:
a. Aquades
b. NaCl
c. Urea
( CO(NH2)2 )
d. Glukosa
(C11H22O11)
D. Prosedur
Kerja
Percobaan
A : Pembuatan Larutan
1. Dihitung
massa bahan-bahan ( NaCl, Urea, Glukosa )
2. Ditimbang
menggunakan neraca digital
3. Bahan
dumasukkan ke dalam gelas kimia
4. Ditambah
aquades sampai volume menjadi 500 mL
5. Diaduk
menggunakan pengaduk
6. Larutan
dimasukkan ke dalam labu volumetrik
7. Ditambah
aquades sampai volume menjadi 100 mL
8. Larutan
disimpan di gelas kimia yang lain
Percobaan
B : Pengenceran
1. Diambil
10 mL larutan pada percobaan A, dimasukkan ke dalam labu volumetrik
2. Ditambah
aquades sampai volume larutan menjadi 100 mL
3. Dihitung
konsentrasinya
Percobaan
C : Campuran larutan dan pengenceran
1. Diambil
10 mL dari hasil percobaan A
2. Ditambahkan
larutan dari hasil percobaan B sampai volume menjadi 100 mL
3. Dihitung
molaritasnya
E. Hasil
Pengamatan dan Perhitungan
Perhitungan
Percobaan
A : membuat larutan dari NaCl, CO(NH2)2, dan C11H22O11.
•
kemolaran larutan NaCl
Dik : V = 100 mL = 0,1 L
M = 0,1 M
Mr NaCl = 58,5
Dit : massa = ?
Jawab : n = M X V
= 0,1 X 0,1
= 0,01 mol

Mr
Maka,
massa =
mol X Mr
= 0,01 X 58,5
= 0,58 gram
•
kemolaran larutan CO(NH2)2
Dik : V = 100 mL = 0,1 L
M
= 0,1 M
Mr CO(NH2)2 = 60
Dit : massa = ?
Jawab : n
= M X V
= 0,1 X 0,1
= 0,01 mol

Mr
Maka,
massa =
mol X Mr
=
0,01 X 60
= 0,60 gram
•
kemolaran larutan C11H22O11
Dik : V = 100 mL = 0,1 L
M = 0,02 M
Mr C11H22O11
= 330
Dit : massa = ?
Jawab : n = M X V
= 0,02 X 0,1
= 0,002 mol

Mr
Maka,
massa =
mol X Mr
= 0,002 X 330
= 0,66 gram
Percobaan
B : Pengenceran larutan NaCl, CO(NH2)2, dan C11H22O11.
•
konsentrasi larutan NaCl
Dik : V1
= 10 mL = 0,01 L
M1 = 0,1 M
V2 = 100 mL = 0,1 L
Dit : M2 = ?
Jawab : V1M1
= V2M2
0,01.0,1
= 0,1.M2
0,001
= 0,1 M2
M2 = 0,01 M
•
konsentrasi larutan CO(NH2)2
Dik : V1
= 10 mL = 0,01 L
M1 = 0,1 M
V2 = 100 mL = 0,1 L
Dit : M2 = ?
Jawab : V1M1
= V2M2
0,01.0,1
= 0,1.M2
0,001
= 0,1 M2
M2 = 0,01 M
•
konsentrasi larutan C11H22O11
Dik : V1
= 10 mL = 0,01 L
M1 = 0,02 M
V2 = 100 mL = 0,1 L
Dit : M2 = ?
Jawab : V1M1
= V2M2
0,01.0,02
= 0,1.M2
0,0002
= 0,1 M2
M2 = 0,002 M
Percobaan
C : campuran larutan dan pengenceran
•
kemolaran campuran NaCl
Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L
V2 = 100 mL = 0,1 L
M1 = 0,1 M
M2 = 0,01 M
Dit : Mcamp = ?

V1+V2

0,11
= 0,0018 M
•
kemolaran campuran CO(NH2)2
Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L
V2 = 100 mL = 0,1 L
M1 = 0,1 M
M2 = 0,01 M
Dit : Mcamp = ?

V1+V2

0,11
= 0,0018 M
•
kemolaran larutan C11H22O11
Dik : V1 = 10 mL = 0,01 L
V2 = 100 mL = 0,1 L
M1 = 0,02 M
M2 = 0,002 M
Dit : Mcamp = ?

V1+V2

0,11
= 0,0036 M
F. Pembahasan
Mengacu
pada hasil pengamatan dan perhitungan yang telah didapatkan, dapat dilihat
kemolaran awal suatu zat untuk kemudian bisa mendapatkan massa zat dengan
volume dan konsentrasi larutan yang diinginkan. Seperti yang dikatakan michael
(1998),” Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan
jumlah liter (V) larutan”, dimana mol (n) sama dengan jumlah massa zat terlarut
(m) dibagi dengan Massa Atom relatif (Mr). Dari sini akan didapatkan massa zat
terlarut yang diinginkan, sesuai dengan ketentuan yang ada. Mol (n) suatu zat
itu berbeda-beda, ini disebabkan kemolaran (M) yang juga berbeda pada setiap
zat, misalnya pada NaCl dan CO(NH2)2 memiliki kemolaran
(M) yang sama, tetapi C11H22O11 memiliki
kemolaran (M) yang dibuat berbeda dari dua zat yang lain. Massa (m) suatu zat
tergantung pada mol (n) dan Mr suatu zat. Misalnya pada NaCl dan CO(NH2)2
memiliki mol (n) yang sama, akan tetapi Mr keduanya berbeda. Ini yang
menyebabkan massa zat berbeda.
Pada
pengenceran, yang berubah adalah konsentrasi akhir. Ini disebabkan karena
penambahan zat pelarut atau air dengan volume yang lebih besar dari larutan
sebelumnya atau aslinya. Terlihat pada hasil pengamatan dan perhitungan di
percobaan B : pengenceran. Bila percobaan B dibandingkan dengan percobaan A
maka terlihat konsentrasi (kemolaran) keduanya berbeda jauh. Misalnya pada NaCl
di percobaan A memiliki konsentrasi (kemolaran) 0,1 M, sedangkan pada percobaan
B 0,01 M. Konsentrasi (kemolaran) ini dihasilkan dari rumus : M1V1
= M2V2 , hal ini seperti yang dikatakan michael (1998),” Pada
pengenceran, volume, dan kemolaran larutan berubah”.
Pada
percobaan C, yang dihitung adalah kemolaran larutan campuran antara percobaan A
dan B, dengan rumus :

V1+V2
Hal ini seperti yang dipaparkan
dalam sebuah situs internet (http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html), yang mengatakan bahwa,” Pada pencampuran dua larutan atau lebih yang konsentrasinya
berbeda ( dengan zat-zat yang sejenis) maka berlaku rumus:

V1+V2 , maka yang didapat adalah kemolaran campuran dari
kedua percobaan sebelumnya.
G. Kesimpulan
Setelah melakukan
praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
1. Larutan
adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
Cara membuat larutan yaitu mencampurkan zat pelarut dan zat terlarutnya.
2. Dalam
membuat suatu larutan, yang harus diperhatikan adalah massa dan konsentrasi zat
terlarut, volume zat pelarut (air).
3. Untuk
mendapatkan larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1 M dengan volume larutan 100 mL
dibutuhkan massa NaCl sebesar 0,58 gram. Dan untuk mendapatkan larutan CO(NH2)2
dengan konsentrasi 0,1 M dengan volume larutan 100 mL dibutuhkan massa
CO(NH2)2 sebesar 0,60 gram. Serta untuk mendapatkan
larutan C11H22O11 dengan konsentrasi 0,02 M
dengan volume larutan 100 mL dibutuhkan massa C11H22O11
sebesar 0,66 gram.
DAFTAR
PUSTAKA
Keenan,
charles, dkk. 1996. Kimia untuk
Universitas. Jakarta : Erlangga.
Purba,
Michael. 1998. Ilmu Kimia. Jakarta :
Erlangga.
Anonim. 2010. http://lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html, diakses pada 10 november 2013 pukul 11.36 WIB
LAMPIRAN



Massa
yang ditimbang, 0,60 gram adalah massa dari CO(NH2)2,
0,58 gram adalah massa
dari NaCl,
0,66 gram adalah massa dari C11H22O11.

ini adalah urea yang dimasukan pada gelas
kimia



Ini adalah larutan NaCl pada
percobaan A, B dan C




ini adalah larutan CO(NH2)2
pada percobaan A, B, dan C

ini adalah larutan C11H22O11 pada percobaan A, B, dan C


Langganan:
Postingan (Atom)